![]() |
”Baru saja Jibril datang kepadaku
tadi, Jibril berkata:
”Hai Muhammad, Demi Allah:
”Bahwasanya ada seseorang melakukan ibadah kira-kira lima ratus tahun diatas
puncak sebuah gugung yang luas, panjangnya 30 X 30 hasta, dan lautan yang
melingkar di sekitarnya seluas 4000 farsakh dari setiap penjuru, di bawah
gunung tersebut terdapat sumber air jernih kira-kira satu jari lebarnya, dan
terdapat pula pohon buah delima yang sengaja disediakan oleh ALLAH untuknya
dimana setiap hari mengeluarkan buahnya satu biji.
Setiap sore sesudah berwudlu,
buah tersebut diambil dan dimakan, kemudian dia melakukan shalat seraya berdo’a
mohon diambil nyawanya ditengah tengah melakukan sujud, agar tubuhnya tidak
tersentuh Bumi atau yang lainnya, hingga ia bangkit di hari kiamat tengah
bersujud kepada ALLAH. Maka permohonannya dikabulkan ALLAH, karena itu setiap
kami lewat (naik-turun Langit) pasti dia tengah bersujud.”
Lanjut Jibril:”Kami temukan
tulisnya (ceritanya) di lauhil mahfudz , bahwa: ia akan dibangkitkan
kelak dihari kiamat dalam keadaan masih tetap bersujud dan diajukan kepada
ALLAH, FirmanNya:”Masukkanlah hamba-Ku ini ke sorga karena Rahmat-Ku.” Tetapi
hamba itu menjawab: ”Melainkan karena amalku semata.”
Lalu ALLAH menyuruh Malaikat
untuk menghitung semua amalnya dibanding nikmat pemberianNya, dan ternyata
setelah penotalan amal keseluruhan selesai, dan dimulai dengan menghitung
nikmatnya mata saja sudah melebihi pahala ibadahnya sepanjang 500 tahu n ,
padahal nikmat-nikmat yang lain-lainnya jauh lebih besar dan berharga .
Lalu ALLAH berFirman: ”Lemparkan
ia ke dalam Neraka.” Kemudian Malaikat membawanya dan akan dilemparkan ke dalam
Neraka, tetapi di tengah perjalanan menuju Neraka, ia menyadari kekeliruannya
dan menyesal seraya berkata:”Ya ALLAH, masukkanlah aku ke surga karena
Rahmat-Mu.”
Akhirnya Firman-Nya kepada
Malaikat:”Kembalikanlah ia.”
Lalu ditanya ia:”Siapakah yang
menciptakan kamu dari asalnya (tiada)?.”
Jawabnya:”Engkau ya ALLAH.”
Lalu hal itu dikarenakan amalmu
ataukah Rahmat-Ku?.”
Jawabnya:”Karena Rahmat-Mu.”
Siapakah yang menguatkanmu
beribadah selama lima ratus tahun?.”
Jawabnya lagi:”Engkau ya ALLAH.”
“Dan siapakah yang menempatkan
kamu diatas Gunung dikelilingi lautan di sekitarnya, dikaki Gunung tersebut
memancar sumber air tawar, dan tumbuh pohon delima yang buahnya kau petik
setiap sore, padahal menurut hukum adat, delima hanya berbuah sekali dalam setahun,
lalu kau minta mati dalam keadaan bersujud, siapa yang melakukan itu semua?.”
Jawabnya:” Engkau ya ALLAH.”
FirmanNya:”Maka sadarlah kamu, bahwa itu semua adalah semata karena
Rahmat-Ku , dan sekarang Aku masukkan kamu ke surga semata karenaRahmat-Ku .”
Kemudian Jibril berkata:”Segala-galanya
dia alam ini bisa terjadi/ada, semua hanya karena rahmat ALLAH semata. ”
Mengapa ini semua bisa terjadi?
Bukankah hamba itu sudah sedemikian rajinnya beribadah?Dari sini, ada beberapa
pelajaran yang dapat kita ambil, diantaranya:1. Jangan terjebak dengan sombong
/ bangga / menyebut-nyebut / mengungkit amal kita
Kita semua tahu bahwa Iblis
tadinya ialah golongan jin yang berhasil menjadi pemimpin para Malaikat dahulu
kala. Banyak tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh para malaikat namun dapat
diselesaikan oleh Iblis. Sekian juta tahun lamanya mengabdi & berprestasi
hingga akhirnya perlahan menduduki jabatan tinggi sampai menjadi pemimpin para
Malaikat. NAMUN, semua itu hancur lebur karena Iblis merasa LEBIH BAIK dibanding
manusia.
Dalam beberapa ayat Qur'an:
QS.7 A'raaf:12. Allah berfirman:
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (hormat) di waktu Aku
menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya :
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
QS.38 Shaad:76. Iblis berkata:
"Aku lebih baik daripadanya , karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".
2. Agar kita merasa kurang
beramal dan tetap terus beramal
Seseorang yang sudah merasa cukup
amal maka sadar atau tidak maka dia menjadi agak kendur beramalnya karena sudah
merasa kurang perlu beramal lagi
3. Lupakan amal baikmu, ingatlah
dosamu
Ibarat pepatah: lupakanlah
kebaikanmu, ingatlah kesalahanmu, karena engkau tidak tahu apakah amalmu diterima
atau tidak dan engkau pun tak tahu dosamu sudah diampuni atau belum.
4. Sadar bahwa semua amal apapun
yang telah kita lakukan maka tidak akan pernah dapat menebus nikmat yang telah
Allah berikan pada kita.
Dalam sebuah Hadits:
Para Sahabat bertanya: Ya Rasul,
jika aku telah mencukupi SEMUA kebutuhan orang tuaku, apakah itu berarti aku
telah membalas jasanya?Rasulullah Muhammad SAW bersabda: Tidak, sekali-kali
kamu tidak akan pernah dapat membalas jasa kedua orang tuamu.
JIKA MEMBALAS JASA PADA ORANG TUA
SAJA KITA TIDAK AKAN PERNAH MAMPU, LALU DAPATKAH KITA MEMBALAS JASA YANG TELAH
ALLAH BERIKAN PADA KITA???
5. Yang 500 Tahun ibadah siang
puasa malam shalat tiap hari dengan kwalitas ibadah yang luar biasa saja belum
tentu masuk surga, lalu bagaimana dengan kwantitas yang sedikit dan juga
kwalitas shalat yang sedemikian rupa? Badannya shalat, namun pikiran melayang
kemana-mana? Dzikir saja jarang apalagi puasa sepanjang ratusan tahun?
Beranikah menjamin surga bagi kita pribadi?
6. Lalu bagaimana yang tidak
pernah shalat? Aurat terbuka? Tidak berkerudung? Gosip sana-sini? Ganggu
pasangan orang lain melalui Facebook? Browsing gambar & Film tidak karuan?
Download ini & itu? Mubadzir waktu, tenaga? Mari saudaraku kita sama-sama
mengingati sesama insan
Mari, tetaplah dalam harap dan
cemas pada Allah.
Berharap agar amal diterima, agar
dosa diampuni, namun cemas karena kurang amal, amal tidak diterima dan dosa
tidak diampuni.
Sumber: http://islamterbuktibenar.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi Sobat yg mau berkomentar tapi tidak mau namanya muncul di komentar silahkan pilih "Beri komentar Sebagai : Pilih (Anonymous)"